Langsung ke konten utama

Gaya Desain Eksterior Rumah Minimalis 2 Lantai


Contoh Desain Rumah Minimalis


Tentunya Anda sering mendengar bukan bahwa desain pada rumah minimalis itu “last is more”. Sedangkan pendapat lainnya mengungkapkan dengan arti lebih murah dan juga lebih baik. jika diaplikasikan untuk memilih gaya desain eksterior rumah minimalis 2 lantai, makalah teori tersebut bukan berarti terkait dengan pengeluaran yang hanya sedikit. akan tetapi mewujudkan desain eksterior rumah minimalis 2 lantai yang jauh lebih baik dengan kesederhanaan. Selain itu mengedepankan tampilan yang terbaik dengan analisis dan juga berbatasan dengan sangat cermat.

Memang benar bahwa memiliki gaya desain eksterior rumah minimalis 2 lantai yang sederhana dan mungil namun nyaman merupakan salah satu kebutuhan. Terkadang memang rumah minimalis 2 lantai tersebut menjadi impian bagi banyak orang saat membangun rumah. Lalu gaya desain eksterior yang bagaimana yang banyak diminati oleh orang-orang,

1. Eksterior Rumah Minimalis 2 Lantai Tipe 45
Gaya desain eksterior rumah minimalis 2 lantai yang pertama yaitu tipe 45. Desain rumah minimalis 2 lantai tipe 45 ini cukup luas dan nyaman dibandingkan dengan tipe 36 sebagaimana kebanyakan rumah minimalis. Lantai 2 tipe 45 juga memiliki banyak variasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pemilik rumah. Di samping itu, rumah minimalis 2 lantai tipe 45 ini juga punya keuntungan yakni harganya yang terjangkau.
 
2. Eksterior Rumah Minimalis 2 Lantai Tipe 36
Tipe 36 menjadi desain eksterior rumah minimalis tipe 2 lantai yang selanjutnya. Tipe 36 ini memang punya ukuran yang cukup terbatas. Hal tersebut dikarenakan rumah dengan desain minimalis yang sederhana ini sengaja dikhususkan untuk para penghuni modern namun masih tetap mengedepankan sederhana. Rumah minimalis 2 lantai tipe 36 ini adalah turunan dari produk rumah minimalis 1 lantai tipe 36 yang hanya punya luas lantai utama 36 meter persegi.

Nah, sedangkan lantai duanya pada tipe 36 ini bisa dijadikan lebih bervariasi lagi dan disesuaikan dengan keperluan sang pemilik rumah. Akan tetapi, lantai 2 ini pada umumnya beda dengan lantai 1, yaitu dari segi luasnya. Hal tersebut dikarenakan harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bangunan gedung lebih khusus pada Koefisien Dasar Bangunan (KDB) serta Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

Fokus dari rumah minimalis 2 lantai tipe 36 ini lebih mengeksplorasi warna, material, tekstur dan juga tampilan eksterior atau juga interior yang minimalis. Dengan demikian, maka rumah ini bisa dijadikan sebagai hunian yang terkesan lebih modern namun masih tetap nyaman untuk ditempati.


Nah, manakah gaya desain eksterior rumah minimalis 2 lantai yang Anda minat? Semoga Anda terinspirasi dengan artikel di atas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memilih Material Untuk Rangka Atap

Pemilihan material rangka atap merupakan langkah penting dalam konstruksi bangunan. Material yang tepat akan menentukan kekuatan, daya tahan, dan estetika atap bangunan Anda. Mari kita bahas lebih dalam mengenai berbagai jenis material rangka atap yang populer, beserta kelebihan dan kekurangannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Material Rangka Atap Sebelum memilih material, pertimbangkan beberapa faktor berikut: Anggaran: Setiap material memiliki kisaran harga yang berbeda. Sesuaikan pilihan dengan budget Anda. Kondisi lingkungan: Perhatikan iklim, cuaca, dan tingkat kelembaban di daerah Anda. Bentuk atap: Kemiringan dan bentuk atap akan mempengaruhi beban yang diterima rangka atap. Beban atap: Pertimbangkan berat total atap, termasuk genteng, isolasi, dan beban tambahan lainnya. Estetika: Pilih material yang sesuai dengan desain bangunan Anda. Ketersediaan material: Pastikan material yang Anda pilih mudah didapatkan di daerah Anda. Jenis-jenis Material Rangka A...

Kenapa Kini Banyak Yang Pakai Batako Dan Hebel?

Pada saat ini, penggunaan batu bata merah dalam proses kontruksi bangunan sudah mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai beralih ke batako dan hebel untuk membuat kontruksi dinding bangunan mereka. Hal ini karena batu bata merah dianggap kurang memberikan nilai ekonomis dan keuntungan. Terutama, apabila digunakan untuk membuat bangunan berskala besar. Batu bata merah hanya digunakan pada pembangunan perumahan perorangan saja. Biasanya, hal ini dilakukan oleh mereka yang memiliki rasa fanatic pada penggunaan batu bata merah dan meyakini bahwa batu bata merah merupakan material terbaik untuk membuat dinding bangunan. Padahal, bila dipahami batako dan hebel juga memiliki nilai yang tidak kalah daripada batu bata merah. Bahkan secara ilmiah penggunaan keduanya dinilai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan batu bata merah. Perbandingan Batako Dan Hebel Batako dan hebel menjadi salah satu bahan pembuat dinding bangunan yang kini menjadi favorit masyarakat. Keduanya dinilai menjadi sebuah al...

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG): Pengganti IMB yang Lebih Efisien

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) merupakan regulasi baru. PBG menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Indonesia. Diperkenalkan melalui Undang-Undang Cipta Kerja, PBG bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan pembangunan gedung, meningkatkan kepatuhan terhadap standar keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan penggunaan bangunan. Perbedaan PBG dan IMB IMB fokus pada izin mendirikan bangunan, sementara PBG lebih menitikberatkan pada persetujuan desain bangunan sesuai dengan standar teknis. PBG memastikan bahwa bangunan memenuhi standar yang berlaku, seperti keselamatan, dampak lingkungan, dan fungsi bangunan. Selain itu, PBG diajukan melalui sistem OSS (Online Single Submission), yang mempercepat proses perizinan dengan berbasis digital. Proses Pengajuan PBG Berikut langkah-langkah untuk mengurus PBG: Persiapan Dokumen : Siapkan dokumen rencana teknis bangunan (arsitektur, struktur, utilitas) serta identitas dan bukti kepemilikan lahan. Pengajuan Melalui OSS : Ajuk...