Langsung ke konten utama

Mengenal Material Yang Digunakan Untuk Membangun Rumah

Untuk membuat sebuah bangunan entah itu berupa rumah, gedung tempat usaha, tempat ibadah atau yang lain anda membutuhkan beragam material. Agar tidak salah memilih Anda perlu mengenali beberapa material yang sering digunakan diantaranya :

1. Batako
Batako menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin membangun rumah dengan anggaran terbatas. Material ini relatif murah dan mudah dipotong, sehingga dapat mengurangi biaya tenaga kerja. Namun, perlu diingat bahwa batako kurang tahan terhadap beban berat dan mudah retak jika tidak dipasang dengan benar. Untuk mengatasi kelemahan ini, Anda bisa menggunakan batako yang memiliki kualitas yang baik dan menggunakan adukan semen yang tepat.

2. Batu Bata
Bahan utama untuk membuat material ini adalah tanah liat yang mengalami proses pencetakan, penjemuran, dan pembakaran hingga kering. Jika menggunakan batu bata untuk membangun rumah, ada beberapa kelebihan yang akan Anda dapatkan, seperti mudah diperoleh, rumah tidak panas, serta tahan air dan api. Meskipun demikian, Anda juga harus memikirkan kekurangannya, seperti beban lebih berat, kemungkinan besar akan tersisa banyak, dan waktu pengerjaanya lebih lama.

3. Beton
Material yang satu ini terbuat dari campuran air, kerikil, pasir, dan semen. Kelebihan beton adalah mudah dibentuk, mudah diperoleh, tahan lama, dan tingkat kekuatannya sangat tinggi. Sementara itu, kekurangannya adalah memiliki beban yang sangat berat.

4. Gipsum
Biasanya, material yang terbuat dari campuran kapur dan bubur kertas ini digunakan di langit-langit dan partisi rumah. Kelebihan gipsum adalah lebih elegan, lebih tipis, mudah diperbaiki, dan waktu pemasangannya lebih cepat. Sementara itu, kekurangannya adalah mudah berjamur dan tidak tahan air.  
Keempat material di atas dapat Anda gunakan untuk membangun rumah. Pilihlah material yang sesuai dengan kebutuhan dan biaya Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memilih Material Untuk Rangka Atap

Pemilihan material rangka atap merupakan langkah penting dalam konstruksi bangunan. Material yang tepat akan menentukan kekuatan, daya tahan, dan estetika atap bangunan Anda. Mari kita bahas lebih dalam mengenai berbagai jenis material rangka atap yang populer, beserta kelebihan dan kekurangannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Material Rangka Atap Sebelum memilih material, pertimbangkan beberapa faktor berikut: Anggaran: Setiap material memiliki kisaran harga yang berbeda. Sesuaikan pilihan dengan budget Anda. Kondisi lingkungan: Perhatikan iklim, cuaca, dan tingkat kelembaban di daerah Anda. Bentuk atap: Kemiringan dan bentuk atap akan mempengaruhi beban yang diterima rangka atap. Beban atap: Pertimbangkan berat total atap, termasuk genteng, isolasi, dan beban tambahan lainnya. Estetika: Pilih material yang sesuai dengan desain bangunan Anda. Ketersediaan material: Pastikan material yang Anda pilih mudah didapatkan di daerah Anda. Jenis-jenis Material Rangka A...

Kenapa Kini Banyak Yang Pakai Batako Dan Hebel?

Pada saat ini, penggunaan batu bata merah dalam proses kontruksi bangunan sudah mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai beralih ke batako dan hebel untuk membuat kontruksi dinding bangunan mereka. Hal ini karena batu bata merah dianggap kurang memberikan nilai ekonomis dan keuntungan. Terutama, apabila digunakan untuk membuat bangunan berskala besar. Batu bata merah hanya digunakan pada pembangunan perumahan perorangan saja. Biasanya, hal ini dilakukan oleh mereka yang memiliki rasa fanatic pada penggunaan batu bata merah dan meyakini bahwa batu bata merah merupakan material terbaik untuk membuat dinding bangunan. Padahal, bila dipahami batako dan hebel juga memiliki nilai yang tidak kalah daripada batu bata merah. Bahkan secara ilmiah penggunaan keduanya dinilai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan batu bata merah. Perbandingan Batako Dan Hebel Batako dan hebel menjadi salah satu bahan pembuat dinding bangunan yang kini menjadi favorit masyarakat. Keduanya dinilai menjadi sebuah al...

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG): Pengganti IMB yang Lebih Efisien

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) merupakan regulasi baru. PBG menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Indonesia. Diperkenalkan melalui Undang-Undang Cipta Kerja, PBG bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan pembangunan gedung, meningkatkan kepatuhan terhadap standar keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan penggunaan bangunan. Perbedaan PBG dan IMB IMB fokus pada izin mendirikan bangunan, sementara PBG lebih menitikberatkan pada persetujuan desain bangunan sesuai dengan standar teknis. PBG memastikan bahwa bangunan memenuhi standar yang berlaku, seperti keselamatan, dampak lingkungan, dan fungsi bangunan. Selain itu, PBG diajukan melalui sistem OSS (Online Single Submission), yang mempercepat proses perizinan dengan berbasis digital. Proses Pengajuan PBG Berikut langkah-langkah untuk mengurus PBG: Persiapan Dokumen : Siapkan dokumen rencana teknis bangunan (arsitektur, struktur, utilitas) serta identitas dan bukti kepemilikan lahan. Pengajuan Melalui OSS : Ajuk...