Langsung ke konten utama

Berikut ini 3 Jenis Arsitek yang Jasanya Sering Digunakan



Jika ingin membangun sesuatu, Anda pasti membutuhkan bantuan arsitek agar pembangunan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keinginan. Ada 3 jenis arsitek yang jasanya sering digunakan dalam pembangunan. Siapa sajakah mereka?
1.      Arsitek Bangunan Komersial
Banyak bangunan komersial yang tercipta dari tangan arsitek ini, salah satunya adalah pusat perbelanjaan. Selain membuat desain yang mampu memenuhi kebutuhan para konsumen, arsitek bangunan komersial ini juga harus memiliki kemampuan artistic untuk menarik perhatian, memiliki keahlian elektrikal, konstruksi, dan mekanikal, mengetahui persyaratan dan keselamatan bangunan, serta memiliki kemampuan menghitung waktu dan biaya yang dibutuhkan.

2.      Arsitek Kawasan Industri
Membangun kawasan industry  yang ramah lingkungan menjadi tanggungjawab arsitekkawasan industri. Oleh karena itu,sang arsitek arus mengetahui proses produksi secara keseluruhan, seperti erolehan bahanbaku, persiapan sebelum produksi, proses produksi, pengepakan, danpengiriman. Hal ini dilakukan agar arsitek kawasan industry dapat mendesain bangunan yang tidak mengganggu alur kerja produksi.

3.      Arsitek Rumah Tinggal

Jika ingin memiliki rumah dengan desain khusus, Anda dapat menggunakan jasa arsitek rumah tinggal. Arsitek ini akan membantu Anda memiliki rumah yang diinginkan dengan mencaritahu keinginan dan kebutuhan Anda, menyimpulkan konsep, mendesain, menghitung waktu dan biaya yang dibutuhkan, serta melakukan pengawasan pembangunan.
Jasa ketiga jenis arsitek tersebut memang sering digunakan dalam pembangunan sehingga lebih terdengar familiar. Jikatertarik, Anda dapat menggunakan jasa mereka.Selamat mencoba!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memilih Material Untuk Rangka Atap

Pemilihan material rangka atap merupakan langkah penting dalam konstruksi bangunan. Material yang tepat akan menentukan kekuatan, daya tahan, dan estetika atap bangunan Anda. Mari kita bahas lebih dalam mengenai berbagai jenis material rangka atap yang populer, beserta kelebihan dan kekurangannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Material Rangka Atap Sebelum memilih material, pertimbangkan beberapa faktor berikut: Anggaran: Setiap material memiliki kisaran harga yang berbeda. Sesuaikan pilihan dengan budget Anda. Kondisi lingkungan: Perhatikan iklim, cuaca, dan tingkat kelembaban di daerah Anda. Bentuk atap: Kemiringan dan bentuk atap akan mempengaruhi beban yang diterima rangka atap. Beban atap: Pertimbangkan berat total atap, termasuk genteng, isolasi, dan beban tambahan lainnya. Estetika: Pilih material yang sesuai dengan desain bangunan Anda. Ketersediaan material: Pastikan material yang Anda pilih mudah didapatkan di daerah Anda. Jenis-jenis Material Rangka A...

Kenapa Kini Banyak Yang Pakai Batako Dan Hebel?

Pada saat ini, penggunaan batu bata merah dalam proses kontruksi bangunan sudah mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai beralih ke batako dan hebel untuk membuat kontruksi dinding bangunan mereka. Hal ini karena batu bata merah dianggap kurang memberikan nilai ekonomis dan keuntungan. Terutama, apabila digunakan untuk membuat bangunan berskala besar. Batu bata merah hanya digunakan pada pembangunan perumahan perorangan saja. Biasanya, hal ini dilakukan oleh mereka yang memiliki rasa fanatic pada penggunaan batu bata merah dan meyakini bahwa batu bata merah merupakan material terbaik untuk membuat dinding bangunan. Padahal, bila dipahami batako dan hebel juga memiliki nilai yang tidak kalah daripada batu bata merah. Bahkan secara ilmiah penggunaan keduanya dinilai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan batu bata merah. Perbandingan Batako Dan Hebel Batako dan hebel menjadi salah satu bahan pembuat dinding bangunan yang kini menjadi favorit masyarakat. Keduanya dinilai menjadi sebuah al...

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG): Pengganti IMB yang Lebih Efisien

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) merupakan regulasi baru. PBG menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Indonesia. Diperkenalkan melalui Undang-Undang Cipta Kerja, PBG bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan pembangunan gedung, meningkatkan kepatuhan terhadap standar keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan penggunaan bangunan. Perbedaan PBG dan IMB IMB fokus pada izin mendirikan bangunan, sementara PBG lebih menitikberatkan pada persetujuan desain bangunan sesuai dengan standar teknis. PBG memastikan bahwa bangunan memenuhi standar yang berlaku, seperti keselamatan, dampak lingkungan, dan fungsi bangunan. Selain itu, PBG diajukan melalui sistem OSS (Online Single Submission), yang mempercepat proses perizinan dengan berbasis digital. Proses Pengajuan PBG Berikut langkah-langkah untuk mengurus PBG: Persiapan Dokumen : Siapkan dokumen rencana teknis bangunan (arsitektur, struktur, utilitas) serta identitas dan bukti kepemilikan lahan. Pengajuan Melalui OSS : Ajuk...