Langsung ke konten utama

Mengenal Jenis Pasir Yang Baik Untuk Konstruksi

Pasir merupakan salah satu jenis bahan bangunan yang wajib disediakan untuk membuat bangunan permanen. Pasir digunakan untuk berbagai jenis fungsi. Mulai dari campuran adonan untuk pondasi, dinding maupun untuk pelapisan tembok. Selain itu, pasir juga digunakan sebagai bahan untuk membuat cor. Lalu, jenis pasir untuk cor yang baik itu bagaimana?

Jenis pasir untuk cor, tentunya tidak sama dengan jenis pasir yang digunakan untuk melapisi tembok. Karena jenis pasir yang digunakan untuk melapisi tembok atau merekatkan dinding bata, biasanya bertekstur halus dan sedikit kandungan batu kasarnya. Dengan begitu, lapisan tembok akan terlihat halus dan tidak menimbulkan tonjolan akibat adanya campuran kerikil dalam adonan tersebut.

Pasir Gunung

Di kawasan Jawa Tengah salah satu jenis pasir untuk cor yang banyak disukai adalah jenis pasir Muntilan. Jenis pasir ini berasal dari erupsi gunung Merapi yang ditambangg di daerah Muntilan, Jawa Tengah. Tekstur pasir ini cenderung agak kasar dan memiliki kandungan batuan lebih besar. Sehingga, apabila digunakan untuk membuat cor akan menambah kekuatan dari tulang bangunan yang berasal dari besi.

Adapun jenis pasir untuk cor yang baik untuk digunakan memiliki beberapa standar, antara lain:

1. Tektur pasir untuk cor berupa butiran tajam dank eras dengan indek kekerasan kurang dari 2,2.

2. Kandungan lumpur dalam pasir, tidak boleh melebihi kadar 5%.

3. Kandungan organik yang terdapat dalam lumpur tidak boleh mengandung banyak bahan organik.

4. Modulus kehalusan pasir berkisar antara 1,5 sampai 3,8 serta tersusu dan butir yang beraneka ragam.

5. Pasir yang akan digunakan harus memberikan reaksi negative pada alkali yang digunakan untuk beton dengan tingkat keawetan yang cukup tinggi.

Namun demikian, para praktisi di lapangan biasnya menggunakan metode lain untuk melihat apakah sebuah pasir bisa layak digunakan sebagai bahan cor atau tidak. Caranya adalah dengan membentuk kepalan pada pasir tersebut dengan menggunakan tangan. Apabila pasir yang dikepal dengan tangan tidak menggumpal, maka pasir tersebut dianggap baik untuk bahan pembuatan cor.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memilih Material Untuk Rangka Atap

Pemilihan material rangka atap merupakan langkah penting dalam konstruksi bangunan. Material yang tepat akan menentukan kekuatan, daya tahan, dan estetika atap bangunan Anda. Mari kita bahas lebih dalam mengenai berbagai jenis material rangka atap yang populer, beserta kelebihan dan kekurangannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Material Rangka Atap Sebelum memilih material, pertimbangkan beberapa faktor berikut: Anggaran: Setiap material memiliki kisaran harga yang berbeda. Sesuaikan pilihan dengan budget Anda. Kondisi lingkungan: Perhatikan iklim, cuaca, dan tingkat kelembaban di daerah Anda. Bentuk atap: Kemiringan dan bentuk atap akan mempengaruhi beban yang diterima rangka atap. Beban atap: Pertimbangkan berat total atap, termasuk genteng, isolasi, dan beban tambahan lainnya. Estetika: Pilih material yang sesuai dengan desain bangunan Anda. Ketersediaan material: Pastikan material yang Anda pilih mudah didapatkan di daerah Anda. Jenis-jenis Material Rangka A...

Kenapa Kini Banyak Yang Pakai Batako Dan Hebel?

Pada saat ini, penggunaan batu bata merah dalam proses kontruksi bangunan sudah mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai beralih ke batako dan hebel untuk membuat kontruksi dinding bangunan mereka. Hal ini karena batu bata merah dianggap kurang memberikan nilai ekonomis dan keuntungan. Terutama, apabila digunakan untuk membuat bangunan berskala besar. Batu bata merah hanya digunakan pada pembangunan perumahan perorangan saja. Biasanya, hal ini dilakukan oleh mereka yang memiliki rasa fanatic pada penggunaan batu bata merah dan meyakini bahwa batu bata merah merupakan material terbaik untuk membuat dinding bangunan. Padahal, bila dipahami batako dan hebel juga memiliki nilai yang tidak kalah daripada batu bata merah. Bahkan secara ilmiah penggunaan keduanya dinilai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan batu bata merah. Perbandingan Batako Dan Hebel Batako dan hebel menjadi salah satu bahan pembuat dinding bangunan yang kini menjadi favorit masyarakat. Keduanya dinilai menjadi sebuah al...

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG): Pengganti IMB yang Lebih Efisien

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) merupakan regulasi baru. PBG menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Indonesia. Diperkenalkan melalui Undang-Undang Cipta Kerja, PBG bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan pembangunan gedung, meningkatkan kepatuhan terhadap standar keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan penggunaan bangunan. Perbedaan PBG dan IMB IMB fokus pada izin mendirikan bangunan, sementara PBG lebih menitikberatkan pada persetujuan desain bangunan sesuai dengan standar teknis. PBG memastikan bahwa bangunan memenuhi standar yang berlaku, seperti keselamatan, dampak lingkungan, dan fungsi bangunan. Selain itu, PBG diajukan melalui sistem OSS (Online Single Submission), yang mempercepat proses perizinan dengan berbasis digital. Proses Pengajuan PBG Berikut langkah-langkah untuk mengurus PBG: Persiapan Dokumen : Siapkan dokumen rencana teknis bangunan (arsitektur, struktur, utilitas) serta identitas dan bukti kepemilikan lahan. Pengajuan Melalui OSS : Ajuk...