Langsung ke konten utama

Membuat Desain Rumah Sehat Dan Ramah Lingkungan


Desain Rumah Sehat
Penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara di dalam rumah dapat berdampak signifikan pada kesehatan penghuninya. Dengan mendesain rumah yang sehat dan ramah lingkungan, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
 
Rumah sehat merupakan tempat bernaung yang mendukung sempurnanya kehidupan fisik, rohani, maupun sosial budaya. Sementara rumah ramah lingkungan merupakan rumah yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan (go green) yang turut mengurangi penggunaan sumber daya alam dan harta pribadi baik secara individu maupun kelompok. Lalu bagaimanakah desain rumah sehat sekaligus ramah lingkungan? Beberapa hal di bawah ini mungkin bisa menjadi panduan.

Cukup Ventilasi Dan Pencahayaan 

Rumah sehat memiliki cukup ventilasi dan pencahayaan alami. Lancarnya sirkulasi udara— termasuk oleh rancangan ventilasi silang—akan membuat ruangan segar karena lembap terantisipasi suplai oksigen tercuukupi. Penyinaran matahari pun turut menjaga kelembapan serta mencegah berkembangnya bakteri dan kuman pembawa penyakit. Aplikasi ventilasi dan pencahayaan alami berpotensi mendukung penghematan energi karena dapat mengurangi konsumsi AC atau penggunaan kipas angin maupun pemakaian lampu.
 
Selain ventilasi dan pencahayaan, pemilihan material bangunan juga sangat penting. Material alami seperti kayu dan bambu tidak hanya memberikan tampilan yang hangat dan alami, tetapi juga memiliki sifat isolasi termal yang baik. Selain itu, penggunaan cat berbahan dasar air yang rendah VOC (Volatile Organic Compounds) akan membantu menjaga kualitas udara di dalam ruangan.

Aplikasi Material Yang Aman

Desain rumah sehat mengaplikasikan berbagai material yang tidak berbahaya ataupun memicu penyakit serta mendukung kenyamanan dan keamanan—tidak berpotensi menimbulkan kecelakaan. Misalnya, menghindari penggunaanmaterial yang mengandung zat berbahaya; memasang lantai bertekstur/antislip di kamar mandi; membuat ukuran tangga yang ergonomis dan sesuai standar keamanan; dan sebagainya.

Cukup Tersedia Air Bersih

Rumah sehat memiliki cukup air bersih dan sehat (tidak mengandung bahan berbahaya) untuk keperluan memasak dan MCK bagi seluruh anggota keluarga. Selain itu juga ramah lingkungan dengan upaya penghematan air dan terjaganya sumber air bersih (sumur, danlainnya.). Untuk mendukung penghematan air dapat diaplikasikan perlengkapan pintar, seperti keran otomatis, shower, kloset hemat air, danlainnya. Agar sumber air bersih terjaga, diberikan jarak yang tepat antara sumur dan septictank. Sementara untuk menjaga cadangan air tanah dilakukan pembuatan sumur resapan (biopori).

Rumah Berkonsep Sehat


Rumah Dan Lingkungan Bersih

Rumah sehat memiliki ruang dalam dan lingkungan sekitar yang bersih. Sebagai contoh, dapur dan tempat penyimpanan makanan selalu bersih dan higienis; kamar mandi bersih dan tidak lembap; dan tidak ada genangan air di lingkungan rumah. Kebersihan juga terkait erat dengan pengelolaan limbah cair maupun padat. Jadi, saluran air kotor harus dirancang dan dijaga agar tidak tersumbat; di lingkungan rumah disediakan beberapa wadah untuk menampung jenis sampah berbeda—organik, anorganik, elektronik,danlainnya. 

Dengan mendesain rumah yang sehat dan ramah lingkungan, kita tidak hanya menciptakan tempat tinggal yang nyaman, tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Mulai sekarang, mari kita bersama-sama membangun rumah yang tidak hanya indah, tetapi juga sehat dan ramah lingkungan.
 
Bagaimana? Sudahkah Anda memiliki ide membuat desain rumah sehat serta ramah lingkungan?

Informasi & Layanan Online Jasa Desain Rumah
HP : 082227972211

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Memilih Material Untuk Rangka Atap

Pemilihan material rangka atap merupakan langkah penting dalam konstruksi bangunan. Material yang tepat akan menentukan kekuatan, daya tahan, dan estetika atap bangunan Anda. Mari kita bahas lebih dalam mengenai berbagai jenis material rangka atap yang populer, beserta kelebihan dan kekurangannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Material Rangka Atap Sebelum memilih material, pertimbangkan beberapa faktor berikut: Anggaran: Setiap material memiliki kisaran harga yang berbeda. Sesuaikan pilihan dengan budget Anda. Kondisi lingkungan: Perhatikan iklim, cuaca, dan tingkat kelembaban di daerah Anda. Bentuk atap: Kemiringan dan bentuk atap akan mempengaruhi beban yang diterima rangka atap. Beban atap: Pertimbangkan berat total atap, termasuk genteng, isolasi, dan beban tambahan lainnya. Estetika: Pilih material yang sesuai dengan desain bangunan Anda. Ketersediaan material: Pastikan material yang Anda pilih mudah didapatkan di daerah Anda. Jenis-jenis Material Rangka A...

Kenapa Kini Banyak Yang Pakai Batako Dan Hebel?

Pada saat ini, penggunaan batu bata merah dalam proses kontruksi bangunan sudah mulai ditinggalkan. Masyarakat mulai beralih ke batako dan hebel untuk membuat kontruksi dinding bangunan mereka. Hal ini karena batu bata merah dianggap kurang memberikan nilai ekonomis dan keuntungan. Terutama, apabila digunakan untuk membuat bangunan berskala besar. Batu bata merah hanya digunakan pada pembangunan perumahan perorangan saja. Biasanya, hal ini dilakukan oleh mereka yang memiliki rasa fanatic pada penggunaan batu bata merah dan meyakini bahwa batu bata merah merupakan material terbaik untuk membuat dinding bangunan. Padahal, bila dipahami batako dan hebel juga memiliki nilai yang tidak kalah daripada batu bata merah. Bahkan secara ilmiah penggunaan keduanya dinilai mempunyai kelebihan dibandingkan dengan batu bata merah. Perbandingan Batako Dan Hebel Batako dan hebel menjadi salah satu bahan pembuat dinding bangunan yang kini menjadi favorit masyarakat. Keduanya dinilai menjadi sebuah al...

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG): Pengganti IMB yang Lebih Efisien

Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) merupakan regulasi baru. PBG menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Indonesia. Diperkenalkan melalui Undang-Undang Cipta Kerja, PBG bertujuan untuk menyederhanakan proses perizinan pembangunan gedung, meningkatkan kepatuhan terhadap standar keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan penggunaan bangunan. Perbedaan PBG dan IMB IMB fokus pada izin mendirikan bangunan, sementara PBG lebih menitikberatkan pada persetujuan desain bangunan sesuai dengan standar teknis. PBG memastikan bahwa bangunan memenuhi standar yang berlaku, seperti keselamatan, dampak lingkungan, dan fungsi bangunan. Selain itu, PBG diajukan melalui sistem OSS (Online Single Submission), yang mempercepat proses perizinan dengan berbasis digital. Proses Pengajuan PBG Berikut langkah-langkah untuk mengurus PBG: Persiapan Dokumen : Siapkan dokumen rencana teknis bangunan (arsitektur, struktur, utilitas) serta identitas dan bukti kepemilikan lahan. Pengajuan Melalui OSS : Ajuk...